Custom Search

Taktik SBY Pilih Calon Kapolri Timur Pradopo

SBY PRESIDENCY

Terjawab sudah teka-teki sekian lama ini tentang siapa calon Kepala Kepolisian RI pilihan Presiden Yudhoyono. Dia adalah Komisaris Jenderal Pol. Timur Pradopo, mantan Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya yang baru diangkat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri.

Hal itu dipastikan oleh Ketua DPR RI dan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie, Senin malam tadi, 4 Oktober 2010. Presiden hanya mengirimkan satu nama itu ke parlemen. "Baru saja terima surat sekitar pukul 19.30 WIB dari Istana Presiden," kata Marzuki.

Isi surat itu, masih kata Marzuki, adalah memberhentikan Bambang Hendarso Danuri sebagai Kapolri karena akan memasuki pensiun pada 31 Oktober mendatang "lalu mengajukan Komjen Polisi Timur Pradopo."

Marzuki menambahkan, “Kami (pimpinan DPR) besok langsung mengumumkan di rapat paripurna." Untuk selanjutnya, Komisi Hukum DPR akan menggelar uji kelayakan. Menurutnya, nama ini merupakan usulan Kapolri sendiri, Jenderal Bambang Hendarso Danuri. "Dasarnya surat Kapolri tertanggal 4 Oktober 2010 tentang usulan calon Kapolri."

Sebelumnya, Markas Besar Polri mengajukan dua nama lain, yakni: Inspektur Pengawasan Umum Komisaris Jenderal Nanan Soekarna dan Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian Komisaris Jenderal Imam Soedjarwo.

Soal ini Marzuki mengatakan, "Ada perubahan dari Kapolri sendiri."

Bambang Hendarso sendiri membantah pergantian nama itu merupakan permintaan Istana. "Tidak ada, ini berproses seperti biasa. Tidak ada perintah dari Presiden atau siapapun."

Tarik-menarik

Menurut seorang politisi yang mengikuti dari dekat proses pemilihan ini, tarik-menarik dalam penentuan calon Kapolri memang cukup alot. Yang beredar di media selama ini, kata dia, tidaklah sepenuhnya mencerminkan realita yang sebenarnya.

Sebagaimana telah diberitakan, sekitar tanggal 14-15 September 2010 lalu Mabes Polri memastikan telah mengirimkan dua nama calon kepada Presiden. Mereka adalah Nanan dan Imam itu.

Sumber itu bilang, dua nama itu murni datang dari Markas Besar Polri di Trunojoyo. Dia menegaskan tak benar Imam adalah titipan SBY, apalagi merupakan kerabatnya sebagaimana pernah ramai digunjingkan. “Itu isu yang diangkat salah satu tim sukses,” kata si politisi.

Di mata Presiden, kedua nama calon itu tak pas dengan calon pilihannya. Presiden lalu menyatakan ingin mengangkat Ito Sumardi sebagai Kapolri, cukup selama delapan bulan untuk masa transisi, untuk kemudian digantikan Imam.

Dari situ terjadi perkembangan yang teramat cepat. Hari Minggu kemarin nama Kepala Badan Reserse dan Kriminal Komisaris Jenderal Ito Sumardi tiba-tiba mumbul ke permukaan. Sejumlah politisi merilis pernyataan ada nama lain di luar Nanan dan Imam untuk kursi Trunojoyo-1.

Di timeline twitter-nya @pramonoanung, Wakil Ketua DPR RI dari PDI Perjuangan, Pramono Anung, menulis, "Kapolrinya... pernah menjadi Kapolwil Surabaya... Kapolda dua kali di Sumatera...” Tweet Pram tak pelak mengarah ke sosok Ito.

Tapi, tunggu punya tunggu, sampai Senin siang belum juga ada kepastian dari Istana. Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi malah sempat mengatakan Presiden belum akan mengajukan nama calon Kapolri pada Senin ini. Dia mengungkapkan masih ada kemungkinan akan diajukan calon lain selain dua nama yang selama ini beredar. "Tentu ada masukan. Ini kan berkembang, belum selesai," ujar Sudi.

Sementara itu, Kapolri Bambang Hendarso sendiri mengatakan Polri belum mengajukan nama di luar Nanan dan Imam. Dia juga menyatakan harapannya agar pengajuan calon Kapolri sesuai dengan mekanisme yang ada.

Belum habis rasa penasaran publik, tiba-tiba terjadi perkembangan luar biasa yang lain. Inspektur Jenderal Timur Pradopo yang baru empat bulan menjabat Kapolda Metro Jaya, mendapat kenaikan pangkat menjadi perwira berbintang tiga sekaligus diangkat sebagai Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri. Dia menggantikan Komjen Imam Hariatna yang memasuki masa pensiun.

Pengangkatan Timur berlangsung superkilat. Kapolri yang di hari Senin mestinya dijadwalkan mengikuti rapat kabinet di Istana Negara, mendadak kembali ke Mabes Polri. Sore harinya, dia langsung melantik Timur.

Presiden, menurut politisi sumber VIVAnews.com, memang sengaja menyalip di tikungan terakhir untuk mencalonkan Timur. Sedari awal, SBY sebetulnya memang menginginkan Timur. “Tapi ia (SBY) menyiapkan jebakan batman untuk parpol yang ingin cawe-cawe,” kata politisi itu.

Timur Pradopo

Timur lahir di Jombang, Jawa Timur, 10 Januari 1956. Artinya, ia sekarang berusia 54 tahun. Lulusan Akabri 1978 ini pernah menjabat Kapolda di tiga wilayah berbeda, yakni: Banten, Jawa Barat, dan yang terakhir, Kapolda Metro Jaya. Dia juga tercatat merupakan mantan ajudan Presiden Abdurrahman Wahid.

Ditemui usai pelantikannya di Mabes Polri, Senin sore, Timur tak mau berkomentar banyak. Dia hanya mengatakan akan menjalankan tugas yang diembannya sekarang. "Kita bicara hari ini. Kita laksanakan tugas yang memang ada di depan kita," katanya. Mengaku kaget dengan promosi mendadak itu, dia mengaku siap menjalankan semua tugas yang dibebankan ke pundaknya, "Sebagai anggota Bhayangkara saya siap."


• VIVAnews

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


BERITA LAINNYA:

http://sbypresidency.blogspot.com/

Terima kasih sudah menyempatkan diri mengunjungi halaman ini.

Situs web ini bersifat non komersial, karena itu tidak dirancang untuk memperoleh keuntungan materi. Akan tetapi besarnya biaya bulanan untuk membuat situs ini tetap eksis merupakan kesulitan utama dalam mempertahankan dan meningkatkan situs ini.Jika Anda menyukai situs web ini, Anda bisa membantu untuk membuatnya lebih baik. Untuk pengembangan website ini kami membutuhkan sumbangan anda, klik logo DONATE dibawah ini:




Kiriman sekecil apa pun akan sangat berharga bagi masa depan situs ini selanjutnya. Terima kasih sebelumnya atas dukungan Anda.



Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.

Iklan Kerja Online
CHOICES YOUR DREAMS, WANTS AND NEEDS
www.video2be.com

0 comments:

Post a Comment

 

Custom Search

SBY PRESIDENCY