SBY PRESIDENCY
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono genap berusia setahun pada 20 Oktober 2010. Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) sudah memberi rapor kepada para menteri. Hasilnya tidak dipublikasikan, tapi kabar merebak sejumlah menteri dapat nilai merah.
Itu sebabnya, jelang genap setahun pemerintahan SBY-Boediono ini, santer disebutkan bahwa sejumlah menteri bakal mengantung dasi alias direshuffle dari kabinet. Jelang peringatan setahun itu, sejumlah kelompok massa juga dikabarkan bakal berunjuk rasa. Belum jelas berapa massa yang akan diturunkan, tapi sudah santer disebutkan ribuan orang.
Rumor memang terlalu banyak belakangan ini. Selain soal reshuffle dan unjuk rasa itu, beredar pula kabar bahwa Presiden SBY bakal digulingkan. Entah siapa si pengguling itu, tapi bantahan dan kecaman sudah datang beramai-ramai.
Aapakah tiga isu itu, reshuffle, unjuk rasa dan penggulingan Presiden SBY, berimbas ke Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu jantung pasar uang Indonesia.
Menurut Ikhsan Binarto, analis PT Indo Premier Securities, tiga isu di atas sama sekali tidak ada pengaruhnya dengan pergerakan indeks harga saham gabungan di BEI dan kemungkinan pasar saham masih bergerak seperti biasa (normal terjadi jual dan bel
Sebab, dia menambahkan, diprediksi Jakarta aman, karena pihak Kepolisian dan aparat keamanan lainnya sudah siap untuk mengantisipasinya. "Ya penting Jakarta aman, pasar saham tidak akan terpengaruh," kata Ikhsan kepada VIVAnews di Jakarta, Selasa 19 Oktober 2010.
Kecuali, Ikhsan mengaku Jakarta rusuh, pastinya akan mempengaruhi lantai bursa. "Pasti akan banyak investor yang melepas barangnya, terutama investor asing," ujarnya.
Namun, dia memperkirakan, pasar modal kita tetap berjalan seperti biasanya. Apalagi, nilai tukar rupiah terlihat stabil dan cenderung menguat. "Selain itu, momentum keluarnya laporan keuangan yang positif akan mendorong pelaku pasar kembali memburu saham-saham," kata Ikhsan.
Gifar Indra Sakti, analis PT Indo Premier Securities juga berpendapat, isu penggulingan pemerintah tidak akan direspon negatif pasar. Sebab, kecil kemungkinannya akan terjadi rusuh seperti tahun 1998-1999. "Isu itu kan, kelihatannya dikeluarkan sebagian kelompok saja. Apalagi, polisi juga sudah menyatakan akan melakukan antisipasi," tuturnya.
Sedangkan rusuh di Makassar, kata dia, hal itu di luar Jakarta yang merupakan pusat bisnis dan simbol negara. "Kecuali, Jakarta besok rusuh, itu baru mempengaruhi pasar saham," ujar Gifar.
Namun, Gifar memperkirakan, kerusuhan yang ditakutkan segian orang tidak akan terbukti. Sebab, pihak keamanan sudah siap menghadapinya. Selain itu, tidak ada alasan kuat untuk rusuh karena memang kondisi ekonomi sekarang bisa dibilang relatif stabil.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan di BEI pada transaksi kemarin, Senin 18 Oktober 2010 kembali menjauhi rekor psikologis 3.600. Sebab, bercokol di posisi 3.566,92 setelah terkoreksi 30,11 poin (0,83 persen) pada akhir perdagangan. Sedangkan akhir pekan lalu, Jumat 15 September 2010, IHSG melemah 21,45 poin atau 0,59 persen di posisi 3.597,03.
Total nilai transaksi yang dibukukan mencapai Rp4,40 triliun dan volume tercatat 11,59 juta lot dengan frekuensi 118.837 kali. Sebanyak 72 saham menguat, 166 melemah, 59 stagnan, dan 184 saham tidak terjadi transaksi.
• VIVAnews
BERITA LAINNYA:http://sbypresidency.blogspot.com/
Iklan Kerja Online
CHOICES YOUR DREAMS, WANTS AND NEEDS
www.video2be.com
Custom Search
Isu Gulingkan Presiden, Tak Berimbas ke Bursa
Labels:
BERITA,
ECONOMY,
SBY NEWS,
SBY PRESIDENCY
Subscribe to:
Post Comments
Custom Search
0 comments:
Post a Comment