SBY PRESIDENCY
Penjualan gambar foto Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono di Kulon Progo, DIY, laris manis. Mayoritas pembeli ialah pengurus kantor pemerintah daerah atau swasta, sekolah, dan puskesmas.Seorang pedagang, Entis (34), mengaku berhasil menjual lebih dari 50 set gambar selama dua hari. Satu set terdiri dari gambar foto presiden, wakil presiden, lambang negara Garuda Pancasila, dan susunan menteri kabinet Indonesia Bersatu Jilid II.
Harga yang ditawarkan pun cukup murah. Satu set gambar dengan ukuran 35 sentimeter x 50 sentimeter berbahan karton dijual Rp 20.000, sementara yang berukuran 25 sentimeter x 40 sentimeter lebih murah, yakni Rp 15.000.
"Gambar berukuran besar lebih disukai kantor pemerintah dan gambar kecil paling laku di sekolah-sekolah," tutur Entis yang datang dari Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, itu, Sabtu (31/10).
Entis menjual gambar kepala negara secara berkeliling. Besar keuntungan yang diperolehnya mencapai Rp 50.000 per hari. Ia pun berencana berjualan di Kulon Progo selama sebulan penuh dengan membawa stok gambar sebanyak 200 set.
Kalau gambar habis, Entis akan mendapat kiriman dari bosnya di Bandung. Ia cukup mengabari atasannya itu melalui telepon seluler, baik berbicara langsung atau mengirim pesan singkat.
Bagi pria kurus yang sebelumnya berjualan taplak dan lap meja di pasar tradisional ini, nafkah dari berjualan gambar presiden dirasa jauh lebih baik. Ia berharap Presiden SBY bisa memimpin negara dengan baik sehingga citranya positif. "Artinya, semakin banyak orang yang cari gambar SBY dan saya untung," ujarnya.
Tingginya permintaan gambar presiden dan wakil presiden baru juga diakui Riyono (30), pedagang pigura di Wates. Setiap hari, ia bisa menjual 3-5 pasang gambar presiden dan wakil presiden ukuran besar lengkap dengan pigura dan kaca. Sepasang gambar itu dijual seharga Rp 75.000.
Sementara itu, meskipun usia pemerintahan SBY-Boediono sudah berjalan lebih dari 10 hari, belum banyak kantor pemerintah yang memajang foto mereka di samping Garuda Pancasila. Wajah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla masih terpajang.
Staf Bagian Humas Kulon Progo Heri Widada mengatakan pihaknya sudah meminta bagian umum Pemerintah Kulon Progo untuk mengganti gambar wakil presiden. Akan tetapi, usulan itu belum dikabulkan tanpa ada alasan yang jelas.
Pengadministrasi Bupati Kulon Progo Arita mengatakan belum memajang gambar Wakil Presiden Boediono karena menunggu kiriman dari pemerintah pusat. Ia tidak berani membeli sendiri gambar, meski diperbolehkan untuk sementara, karena khawatir gambar yang beredar bukanlah foto resmi kenegaraan.
"Sebenarnya sudah banyak yang menawarkan foto Pak Boediono, tapi kami memilih untuk menunggu gambar dari bagian umum atau dari pemerintah pusat saja," katanya.(kompas.com)
0 comments:
Post a Comment