Custom Search

Partai Demokrat Siap Hadapi 'Buka-bukaan' Muhammad Nazaruddin

SBY PRESIDENCY

Partai Demokrat siap menghadapi ancaman ‘buka-bukan’ yang pernah dilontarkan oleh Muhammad Nazaruddin, mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, yang sudah tertangkap di Cartagena, Kolombia.

Namun, hal tersebut harus dilakukan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. "Selama dia dalam koridor hukum, kami ikuti," ucap Jafar Hafsah, Ketua Fraksi Demokrat, Senin, 8 Agustus 2011.




Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, juga menegaskan hal yang sama. Dia mempersilakan Nazaruddin membuka semua info yang diketahuinya.

"Saya berharap Nazar bisa membuka selengkap-lengkapnya. Siapapun, dari partai manapun. Kebenaran dan keadilan mesti dibuka," kata SBY di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta.

Nazaruddin, lanjut dia, juga harus menjelaskan ke Dewan Kehormatan, jika ada kader Partai Demokrat yang terlibat suatu kasus. “Agar segalanya menjadi terang."

Namun, SBY mengingatkan, semua harus berdasarkan fakta. "Apa yang banyak sekali diangkat di media massa dan percakapan warung kopi, kadang-kadang menurut pendapat saya sering kesana-kemari. Sering dilebih-lebihkan dan belum berdasar pada fakta."

Buron 3 Bulan

Buronan Nazaruddin akhirnya berhasil ditangkap setelah tiga bulan melarikan diri dari Indonesia. Pengumuman penangkapan tersangka kasus suap wisma atlet itu dilakukan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto, di Istana Negara, Senin 8 Agustus 2011.

Menurut Djoko, penangkapan ini atas kerjasama Interpol, KPK, Imigrasi, dan Kementerian Luar Negeri. "Sementara ini hasil dari penyelidikan di Cartagena, identik dengan yang disebut dengan Nazaruddin," ujarnya.

Dari hasil penyelidikan, Nazaruddin diketahui menggunakan paspor asli tapi palsu. Dia menggunakan identitas M. Syafruddin. "Identitasnya palsu," jelas Djoko.

Setelah ditangkap, Nazaruddin meminta Duta Besar RI di Kolombia untuk mendampinginya terus selama di negara tersebut. Untuk mempermudah proses pengembalian Nazaruddin, sejak pukul 8 pagi dia langsung diterbangkan ke Bogota, Ibukota Kolombia. "Tim Polri dan KPK juga segara berangkat," ujarnya.

Kabar tertangkapnya Nazaruddin ini dibenarkan pihak kepolisian. Markas Besar Polri memastikan pria yang menggunakan paspor atas nama M. Syafruddin adalah Nazaruddin. Kepastian itu didapat dari pemeriksaan sidik jari Nazaruddin.
"Memang nama dipalsukan tapi paspor, foto, tetap sama tidak bisa berubah," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam.

Mabes Polri selain memeriksa sidik jadi juga akan menggunakan pemeriksaan identitas yang paling terakhir, yakni tes DNA. "Untuk meyakinkan lagi kami akan gunakan DNA. mudah-mudahan klop semua. Tapi jelas sidik jari sama."

Anton juga mengungkapkan, Nazaruddin ditangkap tidak sendirian. "Dia dengan istrinya," ujarnya. Selain istrinya, Anton menjelaskan Nazaruddin sedang bersama beberapa orang lain. "Ada, beberapa orang lain lagi, tapi kami tidak tahu persis," kata mantan Kapolda Jawa Timur ini.

Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, mengungkapkan, Nazaruddin tertangkap lantaran paspor palsu yang digunakannya. “Awalnya, Interpol, KPK, dan mabes mendapat informasi bahwa ada penggunaan paspor palsu di Kolombia. Yang ciri-cirinya seperti Nazar,” kata Johan.

Menurutnya, berdasarkan informasi penggunaan paspor palsu tersebut, maka tim dari Interpol, KPK, dan Polri dikirim ke Kolombia untuk menindaklanjutinya.

Informasi tersebut, kata Johan, diperoleh dua-tiga hari yang lalu. Namun saat itu belum ada konfirmasi dari tim apakah Nazaruddin sudah ditangkap atau belum. “Tapi dia sudah diawasi. Sudah di bawah pengawasan. Sudah dipegang,” ujar Johan.

Anton Bahrul Alam menyatakan paspor palsu itu terdeteksi saat Nazaruddin berada di Dominika. "Tapi belum jelas dibuat di mana. Nanti lebih detailnya tanya Imigrasi,"

Atas dasar informasi tersebut, Tim Gabungan yang dibentuk pemerintah untuk memburu Nazaruddin segera terbang ke Kolombia. "Tim Polri dari Dominika yang sudah berangkat beberapa minggu lalu segera turun ke Kolombia untuk bersama-sama meyakinkan yang bersangkutan itu siapa," kata Djoko Suyanto.

Tim gabungan ini terdiri dari Polri, Komisi Pemberantasan Korupsi, Kepolisian, Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, serta Kementerian Luar Negeri.

Keberangkatan tim tersebut, kata dia, untuk memastikan lebih detail apakah yang ditangkap itu Nazaruddin atau orang lain. "Ini kan baru laporan dari Interpol Kolombia dan laporan Duta Besar," kata dia

Menurut Duta Besar untuk Kolombia, Michael Manufandu, saat ditangkap polisi kota Cartagena, Nazaruddin tidak melawan. "Dia sedang duduk-duduk. Tidak ada perlawanan, dia cenderung kooperatif," ujar Michael dalam wawancara dengan tvOne.

Michael mendapat kabar penangkapan Nazaruddin dari kepolisian Kolombia, sekitar pukul 21.00, waktu setempat. "Saya diberi tahu ada orang penting Indonesia ditangkap. Saat disebut mengenai kasus penyuapan, saya langsung tahu," jelas Michael.

Michael bersama stafnya kemudian terbang ke Cartagena. Di sana dia bertemu dengan Nazaruddin. Nazar tidak diborgol. Keduanya sempat ngobrol. Nazaruddin yang mengaku bernama Syafruddin mengatakan sedang melakukan perjalanan bisnis di negeri itu.

Kepada Michael, semula pria yang mengaku bernama Syafruddin itu belum mau mengaku bahwa dia adalah Nazaruddin. Meski demikian, Michael sangat yakin bahwa dia tak lain adalah Nazaruddin, yang wajahnya selama ini dia kenali dari media massa.

Dari paspornya, Michael mengetahui bahwa sebelum ke Kolombia, Nazaruddin pernah singgah di Malaysia, Singapura, dan sejumlah negara lain. Michael mengaku sengaja tidak mengorek soal identitas palsu Nazaruddin dengan tujuan agar dia bersikap kooperatif dengan kedutaan.



Kasus Nazaruddin

Nazaruddin selalu dikait-kaitkan terlibat dalam kasus suap proyek wisma atlet SEA Games sejak KPK menangkap tangan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga, Wafid Muharram. Saat itu, KPK juga menangkap bekas anak buah Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang; dan Manajer Marketing PT Duta Graha Indah Muhammad El Idris.

Saat kasus itu terkuak, nama Nazaruddin kembali disebut memberikan uang kepada Sekretaris Jenderal Mahkamah Konstitusi, Janedjri M Gaffar. Ketua MK, Mahfud MD, melaporkan tindakan Nazaruddin itu langsung ke Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.

Saat namanya semakin kencang disebut-sebut terlibat dalam dua kasus tersebut, pada 23 Mei 2011, Nazaruddin tiba-tiba 'kabur' ke Singapura. Imigrasi mencatat Nazaruddin terbang dengan pesawat ke Singapura. Ia diduga naik pesawat Garuda pada pukul 19.30 WIB.

Nazaruddin kabur bersama istrinya, Neneng Sri Wahyuni. KPK juga menduga Neneng terlibat dalam kasus korupsi proyek Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Surya di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun anggaran 2008. Neneng juga berkali-kali mangkir dari panggilan KPK.

Selang satu hari, KPK mengajukan permintaan agar Nazaruddin dicegah ke luar negeri. Saat itu, Nazaruddin mengaku sedang berobat di Singapura. Dan akan kembali jika dia sudah sembuh dari penyakitnya.

Namun, Nazaruddin tak kunjung hadir. Empat kali KPK memanggil Nazaruddin, namun empat kali pula Nazaruddin mangkir. Tiga kali Nazaruddin dipanggil terkait kasus suap wisma atlet dan satu kali dipanggil terkait kasus korupsi di Kementerian Pendidikan Nasional. KPK pun akhirnya menetapkan Nazaruddin sebagai tersangka dalam kasus wisma atlet pada 30 Juni 2011.

Sebelum ditetapkan menjadi tersangka, Nazaruddin diketahui sudah meninggalkan Singapura. Kementerian Hukum dan HAM menyatakan Nazaruddin sempat terpantau berada di Ho Chi Minh, Vietnam, dan kemudian di Kuala Lumpur, Malaysia.

Pemerintah Singapura pada 5 Juli 2011, pun menegaskan, Nazaruddin sudah tidak berada di negerinya jauh sebelum 30 Juni.

Menurut Anton Bahrul Alam, berdasarkan data yang sudah masuk di Singapura, Nazaruddin sempat mengecoh aparat yang mengejarnya, dengan lari ke negara lain. Awalnya, Nazar masih lari ke negara di sekitar Asia Tenggara. "Dia mengecoh, check-in ke Kuala Lumpur, Malaysia, namun dia kemudian terbang ke Vietnam, kemudian ke Kamboja," ujar Anton.

Kemudian, dari Kamboja Nazaruddin melarikan diri ke luar kawasan Asia. Namun, sebelum ke Bogota, Kolumbia, Nazaruddin sempat ke Spanyol. Dia juga sempat singgah di Dominika.

Jika Nazaruddin sudah sampai di Tanah Air, maka KPK akan langsung menahannya. "Dia kan buron KPK, tentu nanti akan menjadi tahanan KPK."

Source: VIVAnews

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


ENGLISH VERSION:





BERITA LAINNYA:

http://sbypresidency.blogspot.com/




Nazaruddin Pulang, Petinggi Demokrat Bersiap-Siap Meminta Klarifikasi Muhammad Nazaruddin

SBY PRESIDENCY

Dewan Kehormatan Partai Demokrat bersiap-siap meminta klarifikasi Muhammad Nazaruddin terkait tudingan sang mantan Bendahara Umum itu kepada sejumlah petinggi partai."Terbuka kemungkinan kami akan meminta klarifikasi," kata anggota Dewan Kehormatan Demokrat, Amir Syamsuddin, Selasa 9 Agustus 2011.

Amir mengatakan, Demokrat ingin tersangka suap pembangunan wisma atlet SEA Games itu menunjukkan bukti-bukti keterlibatan pengurus Demokrat dalam kasus suap yang membelitnya. "Tidak sekedar menyebut. Kalau ada bukti yang cukup terjadinya pelanggaran kode etik, kami siap menindaknya," kata Amir.




Demokrat, kata dia, juga akan mengikuti fakta-fakta yang terbongkar dalam proses hukum Nazaruddin, terutama yang menyangkut sejumlah pengurus Demokrat yang lain. Menurut dia, fakta hukum itu akan dijadikan pertimbangan.

Dia menambahkan, semua nama yang disebut Nazaruddin harus bersiap dan mau menerima tindakan tegas dari dewan kehormatan partai jika nantinya terbukti melakukan pelanggaran kode etik. Mereka juga harus bersedia memikul segala konsekwensinya.

"Tidak ada beban bagi Demokrat untuk menindak kader, kalau terbukti dari proses hukum yang sah," lanjut Amir.

Sebagaimana diketahui, sejumlah nama petinggi Demokrat dituding Nazaruddin terlibat suap pembangunan wisma atlet SEAA Games, palembang. Nama Angelina Sondakh, Mirwan Amir, hingga sang Ketua Umum Anas Urbaningrum ditudingnya ikut menikmati suap tersebut. Namun, nama-nama itu telah mengeluarkan bantahannya.

Nazaruddin sendiri telah tertangkap di Cartagena, Kolombia. Dia ditangkap bersama istri dan beberapa orang lainnya. Kini, Nazaruddin tengah menjalani proses pemulangan ke Indonesia.

Source: VIVAnews

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


ENGLISH VERSION:





BERITA LAINNYA:

http://sbypresidency.blogspot.com/




Presiden SBY Persilakan Nazar Ungkap Semua Info

SBY PRESIDENCY

Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mempersilakan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat membuka semua info yang diketahui.

"Saya berharap Nazar bisa membuka selengkap-lengkapnya. Siapapun, dari partai manapun. Kebenaran dan keadilan mesti dibuka," kata SBY di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2011.

SBY kemudian mengatakan, khusus terkait Partai Demokrat, SBY meminta Nazaruddin juga menjelaskan ke Dewan Kehormatan, jika ada kader Partai Demokrat yang terlibat suatu kasus. "Untuk yang menyangkut etika agar segalanya menjadi terang."




Sehingga, lanjut SBY, jika harus diberikan sanksi, maka Demokrat akan memberikan sanksi kepada kader yang dimaksud. Namun, SBY tetap mengingatkan, semua harus berdasarkan fakta.

"Apa yang banyak sekali diangkat di media massa dan percakapan warung kopi, kadang-kadang menurut pendapat saya sering kesana-kemari. Sering dilebih-lebihkan dan belum berdasar pada fakta," ujar SBY.

Karena itu, SBY berharap agar masyarakat memberikan kepercayaan kepada aparat berwenang yang menangani kasus ini. "Kita berikan kepercayaan penegak hukum dengan seadil-adilnya, seobyektif-obyektifnya."

Source: VIVAnews

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


ENGLISH VERSION:





BERITA LAINNYA:

http://sbypresidency.blogspot.com/




Presiden SBY Panggil Menkumham Soal Paspor Nazaruddin

SBY PRESIDENCY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan memanggil Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar. Pemanggilan ini terkait dikeluarkannya paspor asli tapi palsu milik buronan Komisi Pemberantasan Korupsi yang juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.

"Iya, pasti akan ada laporan permintaan akan dipanggil kenapa bisa terjadi seperti itu," kata juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa 9 Agustus 2011.




Menurut Julian, pemerintah melalui jajaran penegak hukum berupaya semaksimal mungkin menelusuri sumber paspor palsu Nazaruddin. Saat dibekuk di Cartagena, Kolombia, Nazaruddin menggunakan paspor Indonesia atas nama M Syafruddin.

"Kami berupaya menelusuri persisnya seperti apa dan bagaimana Nazaruddin bisa sampai ke sana. Dengan cara bagaimana, apakah dengan manipulasi paspor atau bagaimana," kata Julian. "Tentu ini akan menjadi PR (pekerjaan rumah) pihak imigrasi."

Dalam pelariannya, Nazaruddin sempat mampir ke tiga benua. Kemarin, Kepala Divisi Humas Inspektur Jenderal Pol Anton Bahrul Alam menjelaskan rute pelarian Nazaruddin.

Menurut Anton, berdasarkan data yang sudah masuk, Nazaruddin sempat mengecoh aparat yang mengejarnya ke Singapura dan lari ke sejumlah negara lain. Awalnya, Nazar mencoba bersembunyi di sejumlah negara di sekitar Asia Tenggara.

"Dia mengecoh, check in di Kuala Lumpur, Malaysia, namun dia terbang ke Vietnam, kemudian ke Kamboja," ujar Anton. Dari Kamboja, Nazaruddin terbang keluar kawasan Asia.

Sebelum ke Bogota, Kolombia, dia sempat singgah di Spanyol dan juga Dominika. "Nazaruddin pergi ke Bogota melalui Madrid, Spanyol, lalu Dominika, kemudian Bogota," Anton menjelaskan.

Source: VIVAnews

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


ENGLISH VERSION:





BERITA LAINNYA:

http://sbypresidency.blogspot.com/




Presiden SBY Perintahkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin Dijaga Ketat

SBY PRESIDENCY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memerintahkan penegak hukum dan Duta Besar RI untuk Kolombia, Michael Menufundu untuk menjaga ketat buron KPK yang juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.

Kenapa Presiden sampai perlu secara khusus menekankan hal itu?

"Banyak pihak yang berkepentingan untuk bisa mendengarkan langsung dari Nazaruddin," kata juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Agustus 2011.




Dalam keterangan melalui pesan BlackBerry Messenger, telewicara di televisi, dan perbincangan melalui Skype, Nazaruddin beberapa kali menyebut keterlibatan sejumlah nama. Yang dia sebut, bukan nama sembarangan. Mereka antara lain Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, sejumlah petinggi Partai Demokrat lain, termasuk Wakil Ketua KPK Chandra M. Hamzah dan M. Jasin.

Semua yang disebut Nazaruddin membantah keras tudingan itu.

Menurut Julian, perintah SBY untuk menjaga ketat Nazaruddin adalah sesuatu yang wajar. Keselamatan Nazaruddin merupakan hal penting.

Julian menambahkan, Nazaruddin yang kerap melontarkan berbagai tudingan di media, kini harus bisa membuktikan itu semua di hadapan penegak hukum.

Menurut Julian, pihak-pihak yang dituding Nazaruddin juga harus memberi penjelasan pada KPK. "Agar publik bisa menjadi terang dan jelas. Apa yang menjadi kontroversi bisa dibuktikan," Julian menekankan.

Presiden SBY sendiri terus berkomunikasi dengan Duta Besar RI untuk Kolombia, Michael Manufandu, terkait proses pemulangan Nazaruddin ke Tanah Air. "Agar keselamatan Nazaruddin benar-benar terjamin," katanya.

Penangkapan Nazaruddin diumumkan Menko Polhukam Djoko Suyanto di Kantor Presiden, Senin kemarin. Menurut Djoko, Nazaruddin dibekuk di kota wisata Cartagena, Kolombia. Kuat diduga, dia menggunakan paspor palsu atas nama Syafruddin.

Source: VIVAnews

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


ENGLISH VERSION:





BERITA LAINNYA:

http://sbypresidency.blogspot.com/




Presiden SBY : Nazaruddin Harus Buktikan Semua Tudingan

SBY PRESIDENCY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengucapkan terima kasih kepada para penegak hukum yang berhasil membekuk buron internasional yang juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.

SBY berharap, sekembalinya Nazaruddin akan membuat segalanya terang-benderang. "Pertama Alhmadulillah, kepolisian bersama KPK dengan satu operasi khusus telah menemukan Nazaruddin yang dinyatakan buron. Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada jajaran kepolisian, terutamanya atas jerih payah dan kerja kerasnya untuk menemukan yang bersangkutan."




Presiden menyampaikan hal itu usai buka puasa bersama jajaran TNI di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin 8 Agustus 2011. Tampak hadir Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, dan semua Kepala Staf masing-masing angkatan.

SBY berharap, Nazaruddin bisa membuktikan semua tabir dan tuduhan yang pernah dilontarkan di media. Dia mengharapkan agar kasus Nazaruddin yang ditangani KPK dapat segera dituntaskan.

"Saya berharap setelah kembali ke Tanah Air nanti segalanya bisa menjadi lebih terang. Itu yang sungguh kami harapkan. Urusan dengan KPK silahkan diselesaikan sesuai hukum yang berlaku."

SBY mengharapkan, agar proses penegakan hukum atas kasus Nazaruddin dapat dilakukan secara transparans dan obyektif. "Karena, kami juga ingin tahu apa yang terjadi. Atas dugaan kejahatan yang dilakukan Nazaruddin yang sekarang ditangani oleh KPK," tegas SBY.

Informasi penangkapan Nazaruddin disampaikan Menko Polhukam, Djoko Suyanto, di Kantor Presiden petang tadi. Menurut Djoko, Nazaruddin telah di bawa ke Bogota, Ibukota Kolombia, untuk mempermudah proses selanjutnya.

Duta Besar RI untuk Kolombia, Michael Manufandu, sudah menemui Nazaruddin. Menurut Djoko, Nazaruddin meminta Dubes untuk mendampinginya. Presiden tidak memberi batas waktu kapan Nazaruddin dibawa pulang ke Indonesia. "Intinya bisa secepatnya dibawa ke sini," kata Djoko di Kantor Presiden.

Source: VIVAnews

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


ENGLISH VERSION:





BERITA LAINNYA:

http://sbypresidency.blogspot.com/




Presiden SBY : Nazaruddin Buka Siapa-siapa yang Terlibat

SBY PRESIDENCY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merespon baik penangkapan Mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin oleh interpol dan aparat gabungan dari Indonesia di Kolombia.

"Alhamdulillah polisi dan KPK dalam satu operasi khusus telah bisa menemukan saudara Nazarudin yang dinyatakan buron," kata SBY usai buka puasa bersama dengan prajurit dan perwira TNI di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Senin (8/8/2011), malam.




SBY tak lupa mengucapkan terimakasih atas kerja dan jerih payah jajaran Tim Gabungan yang telah menangkap Nazaruddin.

"Saya berharap setelah kembali tanah air, bisa jadi lebih terang, urusan dengan KPK silahkan diselesaikan dengan hukum yang berlaku, penegak hukum transparan, akuntabel dan obyektif," ujar SBY.

Demikian pula SBY menantang Nazaruddin membuka selengkap-lengkapnya, siapapun (terlibat) dari partai manapun, kalau ada kaitannya agar dibuka apa yang diketahui Nazaruddin.

"Sedangkan kalau Nazaruddin memiliki informasi yang berkaitan dengan kader Demokrat, saya berharap semua dibuka dan dijelaskan kepada Dewan Kehormatan Partai Demokrat kalau menyangkut etika, jadi terang, sanksi diberikan pada kader yang tidak benar," ujar SBY.

Menurut SBY yang patut dipegang adalah kebenaran. "Banyak diangkat percakapan warung kopi, pendapatnya kesana kemari, dilebih-lebihkan dan belum mendasar pada apa yang ada," kata dia.

Source: Tribunnews

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner


ENGLISH VERSION:





BERITA LAINNYA:

http://sbypresidency.blogspot.com/




 

Custom Search

SBY PRESIDENCY