SBY PRESIDENCY
Demo besar di 100 hari kepemimpinan SBY-Boediono ditanggapi biasa saja oleh Presiden SBY. Ia mengajak masyarakat memahami program 100 hari yang diluncurkannya awal November 2009 lalu.
"Saya tahu ada protes, unjuk rasa. Dalam demokrasi itu biasa, kita dikritik, koreksi untuk perbaikan. Yang penting damai, tertib, tidak merusak," kata SBY saat meresmikan PLTU Labuan 2 Banten dan PLTU Labuan Angin Sumatera Utara di Banten, Kamis 28 Januari 2010.
SBY minta tidak ada aksi bakar-bakaran dan aksi pendudukan, agar tidak mengulang aksi yang terjadi pada 1998 lalu. "Kalau itu terjadi negara mundur, ekonomi susah, ekonomi lumpuh. Apa harus begitu? Silakan kritik, protes, silakan sampaikan pikirannya yang tertib," kata dia.
Sebagai negara demokrasi, demo adalah hal biasa. Namun demokrasi, kata SBY, bukan tanpa batas. Kalau merusak dan membunuh, maka itu bagian dari kejahatan. "Demokrasi itu menyampaikan saran, kritik secara tepat dan santun. Dengan demikian saya sampaikan patuhilah hukum. Silakan kritik pemerintah untuk perbaikan," katanya.
Kritik yang baik, lanjutnya, adalah solusi. Karena itu ia berharap demokrasi di Indonesia bisa berkembang semakin baik, sehingga meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan rakyat.(VIVAnews)
BERITA LAINNYA:http://sbypresidency.blogspot.com/
Iklan Kerja Online
CHOICES YOUR DREAMS, WANTS AND NEEDS
www.video2be.com
Custom Search
SBY Menjawab Demonstran
Labels:
BERITA,
SBY NEWS,
SBY PRESIDENCY
Subscribe to:
Post Comments
Custom Search
0 comments:
Post a Comment