SBY PRESIDENCY
Kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumpulkan para menteri yang berasal dari partai politik. Dalam pertemuan itu sempat disinggung soal angket Century di DPR."Ya termasuk angket juga disinggung masalah perkembangannya. Bagaimana teman-teman (partai koalisi) melihat angket itu," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis 19 November 2009.
Menurut Tifatul, pertemuan itu adalah tindak lanjut kontrak politik partai koalisi pendukung SBY-Boediono. Presiden mengingatkan bahwa memang di dalam kesepakatan kontrak politik ada komunikasi dengan mitra koalisi.
Meski menyinggung soal angket Century, Presiden SBY tidak mengeluarkan instruksi apapun. Tifatul mempertegas, tidak ada perintah khusus dari Presiden terkait perkembangan rencana pengajuan hak angket kasus Bank Century di DPR.
"Tidak ada. Tidak ada perintah dari Presiden soal ini (angket Century). Beliau (SBY) hanya minta supaya partai koalisi semakin mengintensifkan komunikasi baik di legislatif dan eksekutif," ujar mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Sikap Presiden SBY soal rencana angket Century, menurut Tifatul, senada dengan mitra koalisi lainnya. Yakni menunggu hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Sebab, permintaan audit BPK juga dilakukan oleh DPR. Jadi jangan sampai sekarang audit itu dihentikan, tapi dituntaskan. Dan setelah itu dilakukan hal-hal lain kalau memang diperlukan," ujar Tifatul.
Seperti diketahui, usai melakukan rapat terbatas membahas rekomendasi Tim Independen Verifikasi Fakta dan Hukum atau Tim 8, Presiden SBY langsung menggelar rapat khusus bersama menteri dari partai politik (parpol).
Sementara, anggota DPR pendukung Hak Angket Bank Century saat ini jumlahnya sudah mencapai 204 anggota DPR. Jumlah ini hanya kurang 77 tandatangan lagi dari total anggota DPR 560 orang, untuk bisa diajukan sebagai Hak Angket.(VIVAnews)
0 comments:
Post a Comment