SBY PRESIDENCY
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menanggapi surat protes Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto, yang mempermasalahkan pola pembagian dana bagi hasil migas bagi daerah penghasil.Kepala Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Bojonegoro, Herry Sudjarwo, Rabu, mengatakan, pihaknya menerima tembusan surat dari Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Sudi Silalahi, yang ditujukan kepada Menteri ESDM dan Menteri Keuangan.
Surat itu, berisi tanggapan surat yang pernah disampaikan Bupati Bojonegoro, Suyoto kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mempertanyakan tersendatnya penyaluran dana bagi hasil migas bagi daerah penghasil.
Dalam surat itu, kedua menteri tersebut diminta memberikan penjelasan atas pola pembagian dana bagi hasil minyak bagi daerah penghasil. Sebelumnya, Bupati Bojonegoro, Suyoto menyatakan, surat protes yang disampaikan berisi ketidak puasan atas pembagian dana bagi hasil minyak yang diterima Bojonegoro.
Dari perhitungan yang pernah dilakukan dana bagi hasil minyak yang diterima Bojonegoro tahun anggaran 2008 diperkirakan mencapai Rp62 miliar. Kenyataannya, menjelang akhir tahun ini, dana bagi hasil yang diterima baru Rp36,1 miliar.
Sebab, kata Herry menambahkan, penyaluran dana bagi hasil migas tersebut, yang biasanya penyalurannya dilakukan bertahap hingga November, sudah berhenti akhir Agustus lalu.
Menurut Herry, dalam surat Menseskab No. B-637/seskab/IX/2009, isinya meminta kedua menteri itu, melaporkan hasil pembahasan tentang dana bagi hasil migas tersebut kepada Presiden RI.
"Kami masih belum tahu perkembangan selanjutnya, namun dalam surat itu diminta pembahasannya tidak terlalu lama dan secepatnya dilaporkan kepada presiden," katanya.
Dia menjelaskan, dengan adanya jawaban atas tersendatnya penyaluran dana bagi hasil migas tersebut, bisa memberikan ruang gerak bagi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam mengatur penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) selanjutnya.
"Kalau harapan kami, pembagian dana bagi hasil migas selama setahun dibagikan seluruhnya, karena uangnya ada dari minyak yang sudah terjual," katanya menegaskan.(suaramerdeka.com)
0 comments:
Post a Comment