Custom Search

Staf Presiden: Rekaman Ani-Robert Berlebihan

SBY PRESIDENCY. Staf Ahli Presiden Bidang Hukum Denny Indrayana menilai rekaman yang diklaim Anggota DPR Bambang Soesatyo sebagai percakapan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dan pemilik Bank Century Robert Tantular, berlebihan.

"Saya tidak yakin rekaman itu ada, apalagi sampai empat jam," kata Denny usai diskusi Trijaya di Jakarta, Sabtu, 12 Desember 2009.

Menurut dia, pengungkapan rekaman itu berlebihan dan sangat kecil kemungkinan Sri Mulyani akan melakukan hal itu. Untuk itu, menurut Denny, Sri Mulyani akan mengambil langkah hukum terkait pencemaran nama baiknya.

Denny meragukan rekaman tersebut karena Sri Mulyani dan Boediono, jauh dari kepentingan untuk melakukan tindak pidana korupsi.

"Bu Ani pernah menerima Bung Hatta Corruption Award pada 2006. Dia dan Pak Boediono, sepanjang kariernya tidak punya gerbong-gerbong (kepentingan) di luar kerja profesionalnya," ujar Denny.

Denny menyesalkan dua tokoh tersebut harus didzolimi dan dijadikan target dalam kasus Century ini. Meski digoyang masalah, Denny meyakinkan bahwa dua orang tersebut tetap bekerja sesuai kapasitasnya saat ini di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II.

"Mereka masih bekerja seperti biasa, bahkan dalam rapat kabinet terakhir masih menyampaikan evaluasi per departemen," ujarnya.

Dia menambahkan, sementara ini Presiden tidak akan menjatuhkan sanksi atau berupaya menonaktifkan kedua orang tersebut karena tudingan yang beredar luas.

"Bu Ani dan Pak Boediono adalah orang-orang yang bekerja keras untuk negeri ini dan masih dibutuhkan profesionalitasnya. Sanksi demikian (penonaktifan) akan berpijak pada dasar politis dan bukan dasar yuridis," kata Denny.• vivanews

http://sbypresidency.blogspot.com/

0 comments:

Post a Comment

 

Custom Search

SBY PRESIDENCY