Custom Search

SBY Ibaratkan Demokrat Kena Halilintar Siang Hari

SBY PRESIDENCY. Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan fitnah yang dilontarkan dengan tudingan menerima aliran dana dari Bank Century dengan jumlah yang sangat besar bagi pendanaan Partai Demokrat dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan presiden upaya menghancurkan reputasi partai Demokrat di muka rakyat agar dilupakan dan kalah total dalam pemilihan umum 2014.

"Akal sehat saya mengatakan, bahwa perilaku politik seperti ini paling tidak jangka pendek, ingin menggoyang, mendiskriditkan, kalau bisa menjatuhkan SBY," katanya dalam pidato Sambutan dan Pengarahan Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat di gedung JCC, Minggu (6/12). "Jangka menengah dan panjang, ingin menghancurkan reputasi Partai Demokrat di muka rakyat agar pemilu 2014 dilupakan dan diharapkan kalah total."

SBY mengibaratkan, Partai Demokrat sedang kena musibah seperti halilintar di siang hari terang benderang. Bahwa para kader Partai Demokrat termasuk dirinya mendapat fitnah menerima aliran dana dari Bank Century yang sangat besar. "Partai Demokrat dan sejumlah kadernya termasuk saya sendiri mendapatkan fitnah dan pembunuhan karakter yang luar biasa," katanya.

"Partai Demokrat dan kader-kadernya difintah menerima aliran dana dari Bank Century dengan jumlah yang sangat besar, yang Allah tahu, kita tahu sejarah tahu, tidak satu rupiah pun juga tidak halal harus menjadi bagian dari pendanaan perjuangan partai."

Padahal, kata dia, Partai Demokrat memiliki doktrin, falsafah dan praktek politik yang bersih, cerdas dan santun. Padahal, kata dia, manakalah ada kader partai yang menerima itu atau melakukan penyimpangan, maka mereka akan menerima sanksi yang keras dan tidak pandang bulu. "Itu kekuatan moral kita bersama-sama. Saya sungguh prihatin atas musihah dan cobaan yang kita alamai," katanya.

Dalam kesempatan itu, SBY meminta agar semua kader partai menjaga kehormatan dan nama baik partai kita untuk berjuang yang baik. Karena, saat ini nama baik dan kehormatan partai dan kader sedang menghadapi cobaan. "Kita tidak merelakan nama baik kehormatan dan harga diri kita dihancurkan dan dicampakkan begitu sampaikan pada seluruh kader di seluruh tanah air, mari kita jaga harga diri kita sebaik-baiknya," tuturnya.

SBY menginstruksikan dalam forum ini, dalam melawan fitnah dan pembunuhnan karakter, tidak menggunakan fitnah maupun balik melakukan pembunuhan karakter. "Pendek kata, dalam mengurangi kemungkaran jangan kita gunakan yang mungkar juga, dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab," katanya. "Jangan kita hancurkan nilai-nilai demokrasi yang menjunjung kebebasan dan akhlak." Menurut SBY, negara ini merupakan negara hukum. "Mari kita menempuh cara yang tersedia dalam ruang hukum untuk dapatkan keadilan yang sejati," katanya.

Dalam kesempatan itu, SBY mengingatkan jika menggunakan cara-cara kekerasan dalam menghadapi masalah ini maka akan membuat negara tidak stabil. Untuk itu, SBY mewanti-wanti, jangan sampai kader-kader Demokrat terjebak perbuatan melawan hukum. "Jangan dibiarkan bagian dari keluarga besar kita melawan hukum. Jangan bikin negara tidak stabil dan kembali kerusuhan sosial yang 10 tahun lalu terjadi," kata SBY

SBY menyatakan, kerusuhan Mei 1998 itu membuat rakyat menderita. Rakyat butuh waktu panjang untuk kembali hidup normal. "Dengan ridha Allah, jangan dibiarkan kembali. Lima tahun ini kita kembali, bisa menghadapi krisis global," ujar Presiden yang terpilih kedua kalinya dalam Pemilihan Presiden 2009 itu. Untuk itu, SBY mengingatkan kader-kader Demokrat menggunakan jurus putih dalam kegiatan politik. "Jangan tergoda, memasuki jalur hitam atau politik yang hitam," ujarnya.

Dalam penyelesaian kasus Bank Century, kata SBY, "selaku kepala negara dan kepala pemerintahan agar kasus ini dibikin terang agar rakyat mendapatkan kejelasan sejati. Bikin terang apa adanya."

Dia mengatakan pada bulan Oktober sampai Desember 2008, dunia termasuk Indonesia dalam krisis perekonomian, "kita ingin rasa ingin tahu rakyat bisa dijawab apa ada kejahatan dengan apa yang disebut tidakan Bank Century itu," katanya. Misalnya, ada conflic of interest atau pengambil keputusan dan penetapan kebijakan apakah langkah-langkah nyata itu punya keuntungan pribadi ataupun keuntungan finansial, keluarga dan sebagainya.

"Apakah ada conflic interest. Apakah ada korupsi mengambil uang itu yang dialamatkan kepada yang berhak masuk ke keatuor sendiri, apakah ada dana yang tidak semetinya sebagaimana fitnah kejam yang dialami kepada kita," katanya. "Buka ada PPATK, LPS semua pihak buka, jangan ada dusta diantara kita." Dan rakyat, lanjut presiden, ingin tahu bagaimana tindakan hukum terhadap para pengola Bank Century yang dalam kejahatan. "Laksanakan kebijakan hukum, dan semua harus terbuka."

Selain itu SBY juga meminta kader Partai Demokrat memberikan jawaban secara aktif. "Bagi dlapan kader Partai Demokrat yang jadi pansus angket century, jawab apa yang menjadi ketidakmengertian rakyat kita. Itu Bank Century kita bikin terang, tegakkan kebenaran dan keadilan."

Sedangkan dalam pernyataan politik Partai Demokrat, Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Politik Anas Urbaningrum mengatakan, tindakan dan upaya sekelompok orang yg berniat merusak dan menciderai demokrasi dan ketentraman masyarakat dengan menyebarkan fitnah, menyampaikan tuduhan yang tidak berdasar dan melakukan pembunuhan karakter sungguh merupakan perbuatan keji dan tidak bertanggugnjawab. "Perbuatan itu tidak bisa diterima oleh akal sehat, setiap warga Negara berhak mendapat perlindungan atas harkat, martabat dan harga dirinya," katanya.

"Karena itu, Partai Demokrat mendesak aparat hukum untuk mengusut tuntas dan menindak para pelaku fitnah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya." Penegakan hukum yang adil, kata dia, dasar yang kokoh bagi hadirnya ketentraman social, tegaknya hukum akan menghindarkan dari kemungkinan berkembangnya tirani rumor, fitnah, dan perbuatan yang tidak bertanggungjawab lainnya.

Terkait panitia angket Bank Century, dia melanjutkan, Partai Demokrat meminta panitia angket di DPR bekerja dengan sungguh-sungguh, "Bekerja berdasarkan bukti dan fakta, bukan berdasarkan rekaan atau perkiraan dan pengaruh pihak lain. Rakyat berhak untuk dapat informasi yg benar, bukan fitnah dan rekayasa."
• TEMPO Interaktif
(VIVAnews)

http://sbypresidency.blogspot.com/

0 comments:

Post a Comment

 

Custom Search

SBY PRESIDENCY