SBY PRESIDENCY
Ibu Negara Ani Yudhoyono meminta tim penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan para kader meningkatkan kegiatan pada pos pelayanan terpadu (Posyandu).
"Tingkatkan dengan kegiatan yang inovatif sesuai dengan kondisi wilayah setempat," katanya saat meninjau Posyandu Matahari II di Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, Selasa.
Pada kesempatan itu Ibu Negara didampingi oleh Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Ketua Tim Penggerak PKK Pusat Vita Gamawan Fauzi, Ketua Tim Penggerak PKK DKI Jakarta Tatiek Fauzi Bowo dan anggota Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu (SIKIB).
Ibu Negara berharap nantinya semua posyandu bisa menjadi posyandu mandiri yang melakukan pelayanan terpadu untuk warga lanjut usia, bina keluarga balita dan pendidikan anak usia dini, gerakan sayang ibu, pelayanan informasi dan konsultasi keluarga, serta upaya peningkatan pendapatan keluarga.
Di samping itu, lanjut dia, 50 persen dana sehat pada posyandu berasal dari kontribusi warga.
"Seperti Posyandu Matahari II di Lubang Buaya yang menjadi posyandu terbaik di Jakarta Timur dan juara pertama lomba Posyandu se-DKI Jakarta ini," katanya.
Ia juga meminta para kader menggerakkan semua ibu ke posyandu supaya bisa mendapat pelayanan gizi dan kesehatan serta penyuluhan mengenai upaya pencegahan kematian ibu hamil, melahirkan dan nifas.
Ny Ani menjelaskan, penyebab langsung kematian ibu melahirkan antara lain perdarahan, eklampsia, dan proses kelahiran yang lama sementara penyebab tidak langsungnya adalah tiga terlambat dan empat terlalu.
Tiga terlambat yang dia maksud yakni terlambat mengenali bahaya dan putuskan mencari pertolongan ke fasilitas kesehatan, membawa ke fasilitas rujukan, serta memperoleh tindakan pertolongan.
Sementara empat terlalunya adalah terlalu tua, terlalu muda, terlalu sering hamil dan terlalu banyak anak.
"Saya berpesan, selain menyosialisasikan tiga terlambat dan empat terlalu tadi, kader posyandu juga menganjurkan ibu hamil memeriksakan diri serta para ibu menimbang balita, memberikan imunisasi dan menjadi akseptor KB," katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, berbagai kegiatan posyandu yang pelaksanaannya diselenggarakan oleh masyarakat untuk masyarakat itu akan mempercepat pencapaian target dari upaya penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Menteri Kesehatan mengatakan, jumlah posyandu telah mengalami peningkatan bermakna dalam beberapa tahun terakhir.
Jumlah Posyandu meningkat dari 232 ribu pada 2004 menjadi 267 ribu pada 2007. Jumlah balita yang ditimbang di posyandu juga meningkat dari hanya 43 persen pada 2004 menjadi 75 persen pada 2007.
Kegiatan posyandu selama ini telah mendukung upaya untuk mempercepat pencapaian target penurunan angka kematian ibu dan bayi serta penurunan angka kekurangan gizi pada balita yang disepakati negara-negara di dunia dalam tujuan pembangunan millenium (Millenium Development Goals/MDGs).
"Derajat kesehatan masyarakat membaik, itu ditandai dengan penurunan kematian ibu dan bayi serta prevalensi gizi kurang pada balita," katanya.
Menurut Menkes, angka kematian ibu yang pada 2007 telah turun menjadi sebanyak 228 per 100 ribu kelahiran hidup dan harus diturunkan lagi diturunkan menjadi 118 per 100 ribu kelahiran hidup pada 2015.
Sementara angka kematian bayi ditargetkan bisa turun dari 34 per 1000 kelahiran hidup pada 2007 menjadi 24 per 1000 kelahiran hidup pada 2015.
"Dan angka kekurangan gizi pada balita bisa turun dari 18,4 persen pada 2007 menjadi kurang dari 15 persen pada 2015," demikian Menteri Kesehatan.(ANTARA) http://sbypresidency.blogspot.com/
Custom Search
Ibu Negara Minta Kegiatan Posyandu Ditingkatkan
Labels:
ANI YUDHOYONO,
SBY PRESIDENCY
Subscribe to:
Post Comments
Custom Search
0 comments:
Post a Comment