SBY PRESIDENCY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rajin menyimak perkembangan informasi di sejumlah media. Tak hanya melalui media massa, namun juga layanan pesan singkat atau SMS dan situs jejaring sosial seperti Facebook.

"Saya mendengar rumor, desas-desus berita yang tidak jelas dari mana sumbernya, yang menyangkut nama saya dan keluarga saya, yang sama sekali tidak ada kebenarannya," kata Presiden di kantornya, Rabu, 18 November 2009.

Presiden mengancam akan menempuh jalur hukum jika ada seseorang yang berani mengembangkan rumor atau gosip itu secara resmi di hadapan publik. Presiden tak ingin keberadaannya sebagai kepala negara dilecehkan.

Selama lima tahun mempimpin negara, Presiden beberapa kali menjadi pelecehan karakter atau pencemaran nama baik. Presiden pun telah menempuh jalur hukum untuk menyelesaikan sejumlah kasus itu. Di antaranya kasus pencemaran nama baik yang dilakukan mantan Ketua DPR Zaenal Maarif.

"Namun pada saatnya kok masih begitu," kata Presiden. "Demi kehormatan saya sebagai kepala negara, tidak boleh memberi toleransi kepada pihak yang tak bertanggung jawab."

Kasus terakhir, nama RI 1 yang identik sebagai julukan presiden termuat dalam rekaman pembicaraan Anggodo Widjoyo, adik buron kasus korupsi Anggoro Widjoyo, dan sejumlah orang. Penyebutan nama RI 1 dalam rekaman itu memicu berkembangnya rumor yang melemahkan karakter presiden.(VIVAnews)