Presiden Akan Terima Tim Lima

SBY PRESIDENCY

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menerima tim lima, tim yang merekomendasikan nama-nama pelaksana tugas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi pada Senin (5/10) siang.

Kepala Negara dijadwalkan menerima tim yang beranggotakan Menko Polhukam Widodo AS, Menkum dan Ham Andi Mattalatta, anggota Wantimpres Adnan Buyung Nasution, mantan Ketua KPK Taufiequrrahman Ruki dan praktisi hukum Todung Mulya Lubis di Kantor Presiden, Jakarta sekitar pukul 14:00 WIB.

Pada pukul 15:00 WIB, kepala negara dijadwalkan melangsungkan rapat terbatas dengan sejumlah menteri kabinet Indonesia Bersatu.

Penyerahan nama-nama Plt pimpinan KPK semula akan dilakukan sepulang kunjungan kerja Presiden dari KTT G-20 di Amerika Serikat pada 30 September lalu, namun karena Kepala Negara kemudian meninjau penanganan bencana alam gempa bumi di Padang maka penyerahan nama-nama yang direkomendasikan baru bisa dilakukan Senin (5/10).

Tim lima sendiri, sudah bekerja secara maraton dalam dua pekan terakhir untuk mendapatkan nama-nama yang akan direkomendasikan pada Presiden. Untuk pengumpulan nama, tim itu bertemu dengan sejumlah kalangan termasuk LSM yang bergerak di bidang penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.

Presiden Yudhoyono telah mengeluarkan Perppu tentang Plt KPK yang menunjuk Tim Lima yang terdiri atas Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS, Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalatta, anggota Dewan Pertimbangan Presiden Adnan Buyung Nasution, mantan Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki, dan advokat senior Todung Mulya Lubis.

Tugas Tim Lima adalah merekomendasikan tiga nama kepada Presiden terkait dengan nama-nama dari mereka yang akan menggantikan tiga orang pimpinan KPK yang telah resmi diberhentikan sementara karena telah ditetapkan sebagai tersangka.

Tiga pimpinan KPK yang telah dinonaktifkan tersebut adalah Ketua KPK Antasari Azhar, serta Wakil Ketua KPK Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah.

Sedangkan dua orang wakil ketua KPK yang masih aktif bekerja adalah Haryono Umar dan M Jasin.(ANTARA News)

Share