Custom Search

Boediono Imbau Berpolitik Tanpa Bikin Resah

SBY PRESIDENCY. Wakil Presiden Boediono menyatakan keprihatinannya atas perkembangan terakhir seputar isu Century. Ia menyatakan, beredarnya informasi yang belum jelas kebenarannya di tengah masyarakat justru menimbulkan kekeruhan, bukannya kejernihan.

"Ada informasi yang perlu diklarifikasi. Jangan perkeruh situasi," kata Boediono dalam konferensi pers di Istana Wapres, Sabtu 12 Desember 2009 siang ini.

Boediono mengimbau agar proses politik dijalankan secara jujur. Ia pun meminta proses politik dilakukan sebaik-baiknya demi kepentingan rakyat. “Politik ada tujuannya, yaitu untuk menyejahterakan rakyat kita. Itu cita-cita kita semua,” ujar Boediono. Ketulusan dan kejujuran dalam berpolitik, lanjut Boediono, akan memberikan hasil yang baik dan jelas pula.

Hal itu dikemukakan Boediono menanggapi beredarnya kabar rekaman percakapan antara Menteri Keuangan, Sri Mulyani, dan mantan Direktur Bank Century, Robert Tantular, dalam Rapat KSSK tanggal 20 dan 21 November 2008. Kabar inilah yang dimaksud Boediono tidak jelas kebenarannya. Oleh karena itu, ia menggelar konferensi pers khusus untuk membantahnya.

Mantan Gubernur BI itu menyatakan, sebagai saksi hidup dalam rapat itu, ia menegaskan bahwa Robert Tantular sama sekali tidak mengikuti Rapat KSSK karena ia berada pada lantai yang berbeda dengan lantai tempat diselenggarakannya rapat. Pernyataan Boediono tersebut dibenarkan oleh Raden Pardede yang waktu itu juga mengikuti Rapat KSSK selaku Sekretaris KSSK.

“Rapat berlangsung di lantai tiga, sedangkan Robert ada di ruang lantai dua,” kata Raden yang mendampingi Boediono selama konferensi pers. Suara yang disangka Robert pun, kata Raden, sebenarnya adalah suara Marsilam Simanjuntak. Marsilam hadir dalam Rapat KSSK sebagai perwakilan Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program Kebijakan dan Reformasi (UKP3R).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani pun telah membantah rekaman tersebut melalui pernyataan Kepala Biro Bantuan Hukum Departemen Keuangan, Indra Surya. Menkeu bahkan berencana untuk melayangkan somasi dan langkah hukum terhadap si pengedar kabar, yakni Bambang Soesatyo, anggota pansus angket Century dari Fraksi Golkar.

Kabar tentang keberadaan rekaman percakapan antara Sri Mulyani dengan Robert Tantular memang pertama kali dikemukakan oleh Bambang dalam Rapat Konsultasi Pansus Angket yang berlangsung di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Jumat, 11 Desember, kemarin. Bambang juga menjanjikan rekaman tersebut pada waktunya akan diputar di pansus.

“Mari jernihkan situasi. Mari kita lewati masa ini dengan sebaik-baiknya dan secepat-cepatnya sehingga kita semua bisa bekerja dengan lebih baik,” kata Boediono. Ia juga menegaskan, dirinya siap mempertaruhkan kredibilitas dirinya, serta siap mempertanggungjawabkan segala perbuatan dan kesaksiannya di dunia maupun akhirat. Boediono pun siap untuk memberi keterangan apapun yang dibutuhkan terkait proses hukum dan dan proses investigasi pansus angket atas kasus Century.• VIVAnews

http://sbypresidency.blogspot.com/

0 comments:

Post a Comment

 

Custom Search

SBY PRESIDENCY