Custom Search

Sosok SBY Di Mata Orang-orang Dekatnya

SBY PRESIDENCY

http://d.yimg.com/hb/xp/antr/20091019/11/2209093153-sosok-sby-di-mata-orang-orang-dekatnya.jpg?x=213&y=149&sig=VGa6e1L3nUuSyBAQKF2JFg--

Presiden RI terpilih Susilo Bambang Yudhoyono dikenal teman-temannya sebagai sosok yang pendiam dan cenderung menghindari masalah.

"Yang paling berkesan dari beliau ya sifat `ngemong`nya pada teman maupun anak yang usianya lebih muda saat itu," kata Sartono (59), adik kelas presiden SBY saat duduk di bangku SR Gadjah Mada (sekarang SD Baleharjo I), Pacitan, Jawa Timur, Minggu.

Sebagai anak seorang Danramil di Pacitan, keberadaan Susilo Bambang Yudhoyono, sangatlah disegani.

Terlebih "SBY kecil" tidak memperlihatkan kesan sombong meskipun berasal dari keluarga petinggi militer yang sekaligus juga priyayi.

"Beliau temannya banyak. Tidak pernah membedakan antara teman yang satu dengan teman yang lain," kata Sartono.

Sartono yang hanya kenek bus di terminal Pacitan ini sebenarnya tidak satu angkatan langsung dengan SBY kecil kala itu. Keduanya selisih dua tingkat.

"Yang berteman dekat dengan pak SBY itu sebenarnya kakak saya, Subandrio. Tapi saya juga banyak tahu bagaimana beliau karena saya dulu waktu di SR adalah adik kelasnya," katanya terus bercerita.

Banyak hal positif yang dikenang orang-orang di sekitar SBY semasa kecil hingga akhirnya tumbuh dewasa di Kota Pacitan. Diantaranya mengenai kegemarannya menyanyi dan bermain wayang.

"Saya pernah melihatnya sendiri beliau membuat wayang dari kardus bekas susu yang dipotong-potong menggunakan gunting. Wayang-wayang yang telah jadi lalu digunakan untuk bermain dengan teman-teman lain dengan memanfaatkan gamelan milik pak lurah saat itu," katanya.

Sifat pendiam, tidak suka konflik, serta keterbukaan yang ditunjukkan SBY kecil itulah yang membuat putra tunggal R. Soekotjo ini makin disegani oleh orang-orang dekatnya.

Tidak terkecuali di kalangan saudara-saudara R. Soekotjo, ayahnya.

"Sekalipun anak tunggal, dia tidak manja. Untuk urusan makanan misalnya, Sus, begitu dulu dia biasa saya panggil, tidak pernah sekalipun rewel. Apa saja mau sehingga tidak merepotkan orang tua," kata Hj. Watini (82), budhe presiden SBY, yang saat ini menempati rumah tempat tinggal keluarga SBY di Pacitan.

Hj. Watini merupakan salah satu kakak kandung ayahanda SBY yang masih hidup.

Perempuan ini pula yang dulu memiliki peran besar mengasuh presiden terpilih yang segera akan dilantik 20 Oktober tersebut saat ayahnya, R. Soekotjo, pindah tugas ke kota lain.

Kepada ANTARA, Watini mengaku tidak pernah sekalipun menjewer SBY. Hal itu tidak lepas dari sifat SBY yang memang tidak pernah berulah yang mengundang masalah di keluarga.

"Sus itu anak yang sangat hormat dan penurut pada orang tua. Saya selalu mengingatkan dia agar tidak menjawab jika dituturi ataupun dimarahi oleh bapaknya. Dan memang tidak pernah melakukannya," kata Watini setengah membela keponakannya.

Bagaimana dengan pengalaman cinta SBY semasa muda? Baik Watini maupun Sartono mengatakan bahwa sebagai anak muda yang sedang tumbuh dewasa saat itu, SBY memang banyak ditaksir gadis-gadis Pacitan maupun sekitarnya.

Terlebih kala itu dia dikenal sebagai pemuda yang ganteng, gagah, dari keluarga terhormat, namun memiliki sifat pendiam dan rendah hati.

"Kalau sekedar berolok-olok menjodohkan dengan sesama teman itu lumrah. Tapi sekalipun Sus banyak yang naksir, dia tidak pernah sekalipun yang namanya membonceng perempuan, lalu membawanya ke rumah, apalagi mengajak berduaan di suatu tempat seperti anak muda sekarang," katanya berkisah.

Djoko Darmanto (60), sahabat dekat sekaligus teman bermain musik Presiden SBY semasa muda tidak kalah punya kesan menarik tentang presiden RI keenam tersebut.

Loyalitas dan solidaritas SBY muda pada teman-teman sepermainnya kala itu mendorongnya rela berkorban apa saja.

"Beliau saat itu sampai menjual sepeda pancal miliknya untuk digunakan membeli makanan bagi kami, teman-teman grup musiknya saat itu," kata Djoko Darmanto.(ANTARA)

0 comments:

Post a Comment

 

Custom Search

SBY PRESIDENCY