DPD Pecah Kongsi Soal Boikot Pelantikan Presiden

SBY PRESIDENCY

Tiga anggota DPD dalam forum yang sama saling membantah. Mereka berbeda pendapat soal rencana boikot pelantikan presiden.



"Kita merasa diciderai hak asasinya. Kita akan menghadiri pelantikan presiden tapi dengan catatan penggantian Farhan Hamid sebelum 20 Oktober," kata Anggota DPD John Pieris, berapi-api.

Pandangan ini disampaikan John dalam konferensi pers resmi DPD di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (6/10/2009).

Pandangan ini menuai protes Wakil Ketua DPD Laode Ida yang duduk di sampingnya. Laode membantah DPD akan memboikot pelantikan Presiden, menurutnya masalah Farhan tidak bisa dihubungkan dengan agenda Nasional.

"Harus dipisahkan antara masalah Farhan Hamid dengan pelantikan Presiden, tidak ada boikot," kata Laode sambil melirik John.

Laode bahkan menjamin DPD akan menyukseskan pelantikan Presiden 20 Oktober nanti. "Kalau ada yang berniat menggagalkan akan menghadapi DPD," katanya dengan nada tinggi.

Tapi satu anggota DPD yang duduk di sebelah John Pieris berbeda pendapat pula. Dia adalah anggota DPD yang duduk sebagai wakil ketua salah satu kelompok DPD, Muhammad Asri Anas. Anas mengaku tidak akan mengikuti pelantikan presiden jika Farhan tidak diganti.

"Saya secara pribadi tidak akan menghadiri pelantikan Presiden jika Farhan tidak diganti. Ini adalah persoalan komunikasi politik yang melanggar tata tertib," katanya sambil melirik hormat ke arah Laode.

Laode kemudian menutup perdebatan dengan kata-katanya sendiri. "Saya tegaskan sekali lagi, pelantikan Presiden tidak ada hubungannya dengan Farhan Hamid," tegas Laode.

Perlu diketahui dalam konferensi pers yang sama DPD dikagetkan dengan selebaran bertuliskan kekecewaan DPD atas terpilihnya Farhan Hamid menjadi Wakil Ketua MPR. Kekecewaan itu tertulis dalam selebaran, DPD akan memunculkan boikot Pelantikan Presiden.

Namun demikian selebaran itu diklaim Laode sebagai selebaran liar, sekalipun
selebaran itu bertulis hasil paripurna DPD. "Bakar saja itu," kata Laude saat meminta media tidak menulis isi selebaran itu.(DETIKNEWS)

Share