Custom Search

Presiden Prihatin terhadap Korban Nomad

SBY PRESIDENCY.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta korban pesawat Nomad milik TNI Angkatan Laut dirawat secara optimal. Presiden menyampaikan ucapan dukacita bagi keluarga korban meninggal.

"Presiden berduka karena adanya korban tewas, dan memastikan agar yang terluka dirawat dengan baik," kata juru bicara kepresidenan Andi Mallarangeng di kantor Presiden kemarin.

Empat penumpang sipil tewas karena pesawat pengintai TNI Angkatan Laut jenis Nomad P-837 jatuh di Sungai Sukun Mentadan, Kecamatan Sekatak, Bulungan, Kalimantan Timur. Tiga awak dan dua penumpang sipil lainnya terluka parah. Pesawat jatuh saat berpatroli rutin dari Long Bawan di Kabupaten Nunukan menuju Bandar Udara Juwata di Kota Tarakan.

Setelah menerima kabar kecelakaan itu, kata Andi, Presiden meminta dilakukan investigasi penyebab kecelakaan. Andi enggan berkomentar soal kualitas alat utama sistem persenjataan. "Soal teknis penerbangan, silakan tanya Panglima TNI," kata dia.

Menanggapi kecelakaan ini, anggota Komisi Pertahanan DPR, Yuddy Chrisnandi, mendesak pemerintah serius mengaudit perlengkapan militer. Audit dinilai sangat penting untuk memastikan kesiapan peralatan militer.

"Ini harus menjadi kesadaran pemerintah dalam mengaudit, bukan karena desakan DPR," kata Yuddy. Yuddy mengatakan, tidak bisa memastikan apakah audit yang dijanjikan pemerintah terhadap alutsista sudah berlangsung.

Ketua Komisi Pertahanan DPR Theo L. Sambuaga mendesak agar audit segera diperbarui. "Kami mendesak untuk diadakan baru lagi, modernisasi lagi," katanya.

Pengadaan itu berdasarkan hasil audit yang dilakukan oleh Mabes TNI sesuai dengan perintah Presiden beberapa waktu lalu. Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso saat itu mengatakan evaluasi selesai pada akhir Juli 2009, tetapi hingga kini DPR belum menerima hasilnya.

Menurut Theo, pesawat TNI dilarang mengangkut penumpang sipil, kecuali jika pesawat dalam misi evakuasi. Peralatan TNI harus digunakan untuk mendukung kegiatan militer. "Apalagi kalau dasarnya hanya kasihan, nggak boleh itu," ujarnya.



0 comments:

Post a Comment

 

Custom Search

SBY PRESIDENCY