Custom Search

5 Sasaran Ekonomi Pemerintahan SBY-Boediono Versi Faisal Basri

SBY PRESIDENCY

Pengamat ekonomi makro dan perbankan Faisal Basri menuturkan lima sasaran strategis yang harus dicanangkan pemerintah SBY-Boediono mendatang untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkeadilan.

Hal tersebut dipaparkan Faisal dalam bukunya yang bertajuk Lanskap Ekonomi Indonesia yang diluncurkan secara resmi di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (07/10/2009).

"Ada lima sasaran strategis yang harus dicanangkan pemerintah mendatang untuk mencapai percepatan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkeadilan," ujar Faisal dalam sambutannya.

Sasaran pertama adalah struktur ekonomi yang kokoh yang tak rentan diterpa gejolak eksternal, mandiri dan berdaya saing.

"Yang kedua adalah menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, kemudian yang sasaran ketiga adalah mobilisasi seluruh potensi sumber dana dalam negeri untuk menghasilkan pembiayaan yang selaras dengan kebutuhan investasi," papar Faisal.

Kemudian, lanjut Faisal, sasaran strategis keempat yakni pemanfaatan sumber daya alam secara sinergis dan lestari, dan terakhir yakni birokrasi yang kompeten, efektif dan bersih.

Buku Lanskap Ekonomi Indonesia itu merupakan hasil pemikiran, kajian serta diskusi yang ditulis Faisal Basri dan Haris Munandar. Secara garis besar buku setebal 622 halaman itu memaparkan kondisi faktual perekonomian Indonesia.

Menurut Faisal dengan lima sasaran strategis tersebut, angka pengangguran, kemiskinan, dan ketimpangan yang tinggi saat ini bisa terselesaikan lebih cepat.

"Selain itu penerimaan pajak oleh pemerintah masih dapat ditingkatkan sehingga pemerataan pembangunan kian dapat dirasakan semua pihak di semua wilayah," ungkapnya.

Untuk mencapai lima sasaran strategis itu, Faisal menegaskan bahwa pemerintahan SBY harus memiliki peta jalan (roadmap ) pembangunan selama lima tahun ke depan sesuai dengan visi pembangunan ekonomi jangka panjang.

"Dengan modal politik yang lebih baik dibandingkan lima tahun lalu dan prospek pemulihan ekonomi dunia menunjukkan tanda-tanda cukup menggembirakan, terbuka ruang bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 7 persen rata-rata per tahun selama kurun waktu 2010-2014," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Presiden RI terpilih, Boediono dalam sambutannya mengatakan sosok Faisal Basri pasti selalu mencari solusi dari setiap permasalahan termasuk di dalam buku tersebut.eee

"Sosok Faisal Basri merupakan kelompok intelektual yang berusaha untuk mengerti dunia. Dia merupakan seorang yang kritis, pragmatis, tapi tetap berpijak kepada prisnsip-prinsip dasar tertentu," tutur Boediono.

Boediono menambahkan sosok Faisal Basri dalam mengomentari sesuatu tidak sungkan-sungkan, dimana fakta dan logika akan dibawanya. Dalam bukunya, lanjut Boediono, Faisal Basri juga memaparkan soal BUMN-BUMN yang saat ini mempunyai masalah berat.

"BUMN disangga oleh tiga masalah berat yaitu, mismanagement dan etos kerja, kemudian yang kedua yakni politisasi dan penjarahan serta yang ketiga adalah korupsi dan kelalaian," jelas Boediono.

Selain itu, Boediono juga menegaskan akan pentingnya dibaca buku Lanskap Ekonomi Indonesia. "Karena dalam buku ini juga memfokuskan kepada faktor struktural pembangunan, infrastruktur dan institusi," tegasnya.(detikcom)

0 comments:

Post a Comment

 

Custom Search

SBY PRESIDENCY